Monday, 31 July 2023

KOMPLIKASI HEPATITIS: KANKER HATI

Apa itu Kanker Hati...?

PENGERTIAN KANKER HATI

Kanker hati adalah kanker yang berasal dari sel-sel dalam organ hati. Kanker ini bisa berasal dari sel hati atau dari penyebaran sel kanker dari organ lain, seperti usus, kulit, atau payudara.

Hati memiliki banyak fungsi penting bagi tubuh, di antaranya membantu proses pencernaan makanan, mengontrol pembekuan darah, serta membersihkan darah dari racun dan zat berbahaya, seperti alkohol.


Jika hati terserang kanker, fungsi-fungsi di atas akan terganggu sehingga racun menumpuk di dalam tubuh. Kanker hati juga akan membuat penderitanya rentan mengalami perdarahan.

Kanker hati adalah satu dari lima jenis kanker yang paling banyak menyebabkan kematian. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2020, kanker hati merupakan penyebab lebih dari 800.000 kematian akibat kanker di seluruh dunia.


JENIS KANKER HATI

Kanker hati terbagi menjadi kanker hati primer dan kanker hati sekunder.

1. Kanker Hati Primer

Kanker hati primer adalah kanker yang memang bermula di hati. Ada beberapa jenis kanker        hati primer, yaitu:

     a. Hepatocellular Carcinoma

Hepatocellular carcinoma adalah kanker hati yang bermula di sel utama yang membangun jaringan hati (sel hepatosit). Hepatocellular carcinoma merupakan jenis kanker hati primer yang paling sering terjadi, yaitu 85–90% dari seluruh kasus kanker hati.

               b. Liver Angiosarcoma

Liver angiosarcoma adalah kanker hati yang bermula di sel-sel pembuluh darah di dalam hati. Angiosarcoma cenderung berkembang dengan cepat dan sering kali baru terdeteksi pada stadium lanjut.

                 c. Cholangiocarcinoma

Cholangiocarcinoma adalah kanker hati yang tumbuh di sel-sel saluran empedu. Cholangiocarcinoma bisa bermula di saluran empedu yang berada di dalam hati (intrahepatic) atau di saluran empedu yang berada di luar hati (extrahepatic).

                d. Hepatoblastoma

Hepatoblastoma adalah kanker hati yang bermula dari sel hati yang belum matang. Kanker ini sangat jarang dan biasanya terjadi pada anak usia di bawah 3 tahun.

2. Kanker Hati Sekunder

Kanker hati sekunder adalah kanker yang tumbuh di organ lain, kemudian menyebar ke hati. Kanker dari organ lain yang paling sering menyebar ke hati adalah kanker lambung, kanker usus besar, kanker paru-paru, kanker kulit, dan kanker payudara. 

 

PENYEBAB DAN FAKTOR RISIKO

Kanker hati terjadi ketika sel-sel di hati mengalami perubahan (mutasi) sehingga sel tersebut tumbuh tidak abnormal dan tidak terkendali. Belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya mutasi sel tersebut. Namun, ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker hati, yaitu:

  • Menderita hepatitis B atau hepatitis C dalam jangka panjang (kronis)
  • Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
  • Menderita perlemakan hati dan sirosis hati
  • Menderita penyakit hati bawaan, seperti penyakit Wilson

GEJALA DAN KOMPLIKASI KANKER HATI

Gejala yang paling sering dialami oleh penderita kanker hati adalah:

  • Penurunan nafsu makan
  • Sering kembung, mual, atau muntah
  • Berat badan turun drastis
  • Cepat lelah
  • Mudah memar
  • Kulit dan mata menguning (penyakit kuning)
  • Perut membengkak
Jika tidak segera ditangani, kanker hati dapat menimbulkan komplikasi berupa kerusakan dan kegagalan fungsi hati

PENCEGAHAN KANKER HATI

Meski tidak selalu bisa dicegah, ada cara-cara untuk menurunkan risiko terjadinya kanker hati, yaitu:

  • Lakukan vaksinasi hepatitis B.
  • Jaga berat badan agar tetap ideal.
  • Terapkan perilaku seks yang sehat, yakni dengan menggunakan kondom dan tidak berganti pasangan seksual.
  • Batasi konsumsi minuman beralkohol.
  • Tidak merokok dan menjauhi asap rokok.




Thursday, 27 July 2023

Komplikasi Hepatitis : SIROSIS HATI

Apa itu Sirosis Hati..??

DEFINISI

Sirosis hati adalah kondisi serius pada penyakit hati. Sirosis hati ditandai dengan kerusakan jaringan hati yang digantikan oleh jaringan parut secara permanen yang mengakibatkan hati tidak dapat berfungsi optimal.

Ketika terjadi sirosis, cedera hati akan meninggalkan bekas luka dan membuat hati tidak bekerja dengan optimal. Hal ini berdampak dalam proses pembuatan protein, pencernaan nutrisi makanan, penyimpanan energi, serta melawan infeksi.

Kerusakan hati seperti halnya sirosis dapat berdampak pada seluruh bagian tubuh. Pada dasarnya organ hati dapat memperbaiki sel-nya sendiri, akan tetapi pada kondisi ini, ketika organ hati terluka, hati akan memperbaiki sel-nya dengan membentuk jaringan parut. Dan, apabila kerusakan terus berlanjut dan jaringan parut yang dibentuk semakin banyak, akibatnya hati akan mengalami kesulitan dalam menjalankan fungsinya.



PENYEBAB SIROSIS HATI

Penyebab utama dari penyakit sirosis hati di negara maju biasanya dikarenakan kebiasaan minum alkohol secara berlebihan dalam jangka panjang (kecanduan), atau istilah medisnya disebut dengan sirosis alkoholik. Di Indonesia sendiri penyakit infeksi, yakni hepatitis B dan C, masih menempati urutan pertama penyebab sirosis hati.

Selain disebabkan oleh alkohol, beberapa jenis penyakit liver yang dapat meningkatkan risiko sirosis hati adalah sebagai berikut:

  • Infeksi virus hepatitis kronis, seperti hepatitis B dan hepatitis C
  • Efek samping obat-obatan, seperti isoniazid dan methotrexate
  • Perlemakan hati non-alkohol
  • Sirosis bilier primer
  • Hemokromatosis (penumpukan zat besi di dalam tubuh)
  • Hepatitis autoimun
  • Fibrosis sistik
  • Penyakit wilson (kelainan bawaan yang menyebabkan kerusakan pada hati dan otak)
  • Penyakit infeksi lainnya
Di samping beberapa penyebab di atas, ada pula berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena sirosis hati, di antaranya yaitu:

·         Infeksi virus hepatitis

·         Kebiasaan mengonsumsi alkohol dalam waktu lama

·        Lemak tinggi dalam darah

·         Diabetes

·         Obesitas

GEJALA SIROSIS HATI

Umumnya sirosis hati tidak menimbulkan gejala pada tahap awal, gejala sirosis hati baru dirasakan pada saat kerusakan hati semakin meluas. Gejala yang timbul dapat berupa:

·        Nafsu makan menurun

·        Telapak tangan memerah

·        Mudah merasa lelah

·        Mual

·        Mengalami penurunan berat badan secara signifikan 

·        Lemas dan lesu

Kondisi di atas merupakan gejala awal dari sirosis hati. Apabila sirosis hati telah mencapai tahap akhir, maka akan disertai dengan beberapa gejala lain, seperti:
  • Kulit dan mata menguning
  • Kulit terasa gatal
  • Perubahan warna urine menjadi lebih gelap
  • Perut dan kaki membengkak
  • Perubahan pembuluh darah di sekitar pusar
  • Muntah darah
  • Warna kotoran BAB menjadi hitam
  • Pembesaran payudara pada pria
  • Mudah mengalami memar dan berdarah
  • Sering kebingungan saat beraktivitas
  • Rambut rontok
  • Koma

PENCEGAHAN SIROSIS HATI

Beberapa upaya yang dapat Anda lakukan untuk mencegah sirosis hati adalah menerapkan gaya hidup sehat, seperti:
  • Menghentikan kebiasaan merokok
  • Berhenti minum alkohol
  • Rutin olahraga
  • Menjaga pola makan yang sehat
  • Diet rendah garam
  • Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin
  • Mendapatkan vaksin hepatitis
  • Membatasi penggunaan obat pereda nyeri yang dapat memengaruhi fungsi hati

PENGOBATAN

Pengobatan sirosis bertujuan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan meredakan gejala yang timbul. Jika organ hati sudah tidak bisa berfungsi, penderita perlu menjalani transplantasi hati, yaitu prosedur untuk mengganti hati yang rusak dengan hati yang sehat dari pendonor

Friday, 14 July 2023

MENGENAL HEPATITIS

 APA ITU HEPATITIS....????

Hepatitis adalah peradangan pada hati atau liver. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari infeksi virus, kebiasaan mengonsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan tertentu, penyakit autoimun, dan infeksi cacing hati. Jika disebabkan oleh infeksi virus, hepatitis bisa menular ke orang lain. 


PENYEBAB HEPATITIS

Ada berbagai hal yang dapat menyebabkan hepatitis, mulai dari infeksi virus, kecanduan minuman beralkohol, penggunaan obat-obatan tertentu, penyakit autoimun, dan infeksi cacing hati.

Berikut adalah penjelasan dari masing-masing penyebab hepatitis:

  • Hepatitis A

Hepatitis A disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A (HAV). Penularan jenis hepatitis ini dapat terjadi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi virus hepatitis A.

  • Hepatitis B

Jenis hepatitis ini disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B (HBV). Hepatitis B dapat ditularkan melalui hubungan seksual tanpa alat pengaman dan transfusi darah. Pada kasus yang jarang terjadi, ibu hamil yang terinfeksi virus hepatitis B bisa menularkan virus ini ke janinnya.

  • Hepatitis C

Hepatitis C disebabkan oleh infeksi virus hepatitis C (HCV). Penularan hepatitis C dapat melalui hubungan seksual tanpa kondom atau penggunaan jarum suntik yang tidak steril. Sama seperti hepatitis B, virus ini bisa menular dari ibu yang terinfeksi hepatitis C ke janinnya.

  • Hepatitis D

Hepatitis D adalah peradangan hati akibat infeksi virus hepatitis D (HDV). Jenis hepatitis ini jarang terjadi, tetapi bisa menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Seseorang bisa tertular hepatitis D bila memiliki riwayat penyakit hepatitis B. Penularan virus ini bisa melalui penggunaan jarum suntik yang tidak steril atau transfusi darah.

  • Hepatitis E

Hepatitis E disebabkan oleh infeksi virus hepatitis E (HEV). Hepatitis E ditularkan melalui air atau makanan yang terkontaminasi virus ini. Oleh karena itu, hepatitis E mudah menular di lingkungan dengan sanitasi yang buruk.

  • Hepatitis akibat kecanduan alkohol

Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan bisa menyebabkan peradangan pada hati dan menimbulkan kerusakan permanen pada sel-sel hati. Hal ini tentu mengganggu fungsi hati. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat berkembang menjadi gagal hati dan sirosis.

  • Hepatitis akibat obat-obatan tertentu

Jenis hepatitis yang juga disebut toxic hepatitis ini terjadi akibat konsumsi obat-obatan tertentu yang melebihi dosis. Hati bisa mengalami peradangan atau rusak karena bekerja terlalu keras dalam memecah obat-obatan tersebut.

  • Hepatitis akibat penyakit autoimun

Pada hepatitis yang disebabkan oleh penyakit autoimun, sistem imun tubuh secara keliru menyerang sel-sel hati sehingga menimbulkan peradangan dan kerusakan hati.

  • Hepatitis akibat cacing hati

        Peradangan hati juga bisa terjadi akibat infeksi cacing hati, yaitu opisthorchiidae dan fasciolidae. Salah satu spesies cacing hati jenis opisthorchiidae yang paling sering menyebabkan infeksi adalah Clonorchis.

         Seseorang bisa terkena jenis hepatitis ini bila mengonsumsi makanan yang dimasak tidak matang dan terkontaminasi larva cacing hati tersebut

  • Hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya

        Selain yang disebutkan di atas, ada juga jenis yang disebut hepatitis akut misterius. Hepatitis ini tidak diketahui penyebabnya, tetapi terdapat dugaan penyakit ini terkait dengan Adenovirus dan SARS-CoV-2.

        Hepatitis akut misterius menyerang anak-anak berusia 1 bulan hingga 16 tahun. Di Indonesia, sampai 5 Mei 2022, diketahui sudah ada tiga anak yang meninggal dunia diduga akibat mengidap hepatitis pada anak yang akut dan misterius ini.


 GEJALA:

Hepatitis ditandai dengan gejala berupa demam, nyeri sendi, sakit perut, dan penyakit kuning. Kondisi ini bisa berlangsung selama 6 bulan (akut) atau lebih dari 6 bulan (kronis).

Jika tidak ditangani dengan baik, hepatitis dapat menimbulkan komplikasi, seperti gagal hati, sirosis, hepatitis fulminan, atau kanker hati (hepatocellular carcinoma).

        Penderita hepatitis biasanya tidak merasakan gejala sampai beberapa minggu atau telah terjadi gangguan fungsi hati. Pada penderita hepatitis akibat infeksi virus, gejala akan muncul setelah masa inkubasi, yakni sekitar 2 minggu sampai 6 bulan.
        Gejala umum yang muncul pada penderita hepatitis adalah:

  • Mual dan muntah
  • Demam
  • Mudah lelah
  • Feses berwarna pucat
  • Urine berwarna gelap
  • Nyeri perut
  • Nyeri sendi
  • Kehilangan nafsu makan
  • Penyakit kuning
  • Penurunan berat badan

KAPAN HARUS KE DOKTER....????

        Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami keluhan seperti yang disebutkan di atas. Pemeriksaan juga perlu dilakukan bila Anda menderita kondisi yang meningkatkan risiko terkena hepatitis, seperti penyakit autoimun, kecanduan alkohol, atau sering mengonsumsi obat-obatan.
            Anda dianjurkan untuk segera mencari pertolongan medis bila mengalami beberapa kondisi berikut:

  • Mengalami peradangan hati setelah minum obat tertentu
  • Terdiagnosis menderita peradangan hati akibat obat tertentu dan gejala tidak membaik setelah berhenti mengonsumsinya
  • Muncul gejala-gejala baru

Agar hepatitis akut pada anak dapat segera terdeteksi dan ditangani, segera bawa anak Anda ke dokter bila mengalami gejala awal berupa mual, muntah, sakit perut, diare, urine berwarna seperti teh, dan demam ringan.

    Penting untuk diingat, jangan menunggu hingga muncul gejala lanjutan berupa kuning, tinja berwarna pucat, hingga penurunan kesadaran.


KOMPLIKASI HEPATITIS

Jika tidak ditangani dengan baik, hepatitis dapat menimbulkan berbagai komplikasi, seperti:

  • Sirosis
  • Gagal hati
  • Kanker hati

PENCEGAHAN HEPATITIS

Risiko terjadinya hepatitis dapat diturunkan dengan melakukan beberapa upaya berikut:

  • Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun secara rutin, terutama setelah beraktivitas di luar ruangan dan sebelum menyentuh makanan
  • Melakukan hubungan seksual yang aman, seperti dengan satu pasangan atau menggunakan kondom
  • Tidak berbagi penggunaan barang-barang pribadi, seperti alat cukur atau sikat gigi
  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang, berolahraga, dan beristirahat yang cukup
  • Tidak mengonsumsi minuman beralkohol dan tidak menggunakan NAPZA
  • Tidak mengonsumsi makanan mentah dan air minum yang tidak terjamin kebersihannya
  • Melakukan vaksinasi hepatitis sesuai jadwal yang diberikan oleh dokter

Untuk mencegah hepatitis akut misterius, pastikan anak Anda rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengonsumsi makanan yang dimasak hingga matang, tidak berbagi alat makan bersama dengan orang lain, dan menghindari kontak dengan orang sakit.